Selasa, 08 Maret 2011

Label negatif , bergunakah?

Belum lama ini aku menonton sebuah film dari Amerika berjudul Megamind. aku tidak begitu suka dengan jalan cerita yang menurutku kurang cocok untuk usiaku...namun aku mendapatkan pesan tersendiri  dari film yang ku tonton tersebut, yakni : peran label yang sangat besar buat kehidupan seorang anak. Film ini berkisah tentang seseorang yang selalu dijuluki dengan kata : "nakal", apa yang dia kerjakan memang sering tidak menyukakan teman-2nya. kesalahan demi kesalahan yang diperbuat menimbulkan kesan yang negatif dan label nakal tersebut semakin kuat pada dirinya.Ia sering merasa sedih dan kecewa dengan perlakuan teman-2 yang tidak bisa menerimanya, hingga pada suatu hari ia memutuskan untuk menjadi seseorang yang super nakal, karena ia berpikir, itu adalah keahlian nya yang utama dan tidak perlu dirubah.label itu sangat kuat dan membawa dia pada suatu sikap untuk menjadi seorang yang super nakal di seluruh hidupnya.ia hanya ingin merusak dan membuat orang lain kesal.sampai suatu hari kehadiran seseorang yang sangat dicintainya, mampu merubah pola pikir yang ada menjadi seorang yang berguna bagi banyak orang.

Add caption
Sahabat, memberi label/cap negatif pada seorang anak sangatlah berbahaya. saat label itu berakar kuat di dalam diri anak, ia malah akan mengarahkan perilakunya pada sesuatu yang justeru negatif. Saat seorang anak melakukan kesalahan yang belum dipahaminya, misalnya ia menjatuhkan barang tanpa disengaja, bermain-main di atas tempat tidur, mengotori rumah dengan mainan dan makanan, bisa jadi segala hal itu tidak disengajanya karena memang ia belum mampu menganalisa dengan baik, dan itu adalah dunianya, dunia yang masih penuh dengan bermain, sikap kita sebagai orangtua jangan langsung menyalahkan dan memberikan cap bahawa si anak tersebut nakal dan anak yang tidak bisa diatur, misalnya.Cobalah bayangkan perasaannya!bagaimana jika itu terjadi pada diri kita?saat anda melakukan kesalahan, tidak ada yang memberitahukan apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki diri dan memaklumi perbuatannya, tetapi malah disalahkan dan dihina, dicap sebagai orang yang tidak bertanggung jawab dan tidak becus melakukan tugas. Mungkin bila terjadi sekali, dua kali, para sahabat masih dapat memahami dan memaafkan perkataan orang tersebut, namun, bila perkataan itu terus -menerus dilontarkan pada anda setiap kali anda melakukan kesalahan yang tidak disengaja, lama- kelamaan anda pasti akan merasa kesal juga. Bayangkan jika anak harus selalu diberi label setiap kali ia melakukan kesalahan, yang mungkin menurutnya ia tidak sedang melakukan kesalahan, tapi hanya sedang bersenang-senang. Alangkah baiknya jika diberitahukan apa kesalahan yang harus diperbaiki, daripada memberi label negatif pada anak. Contoh kata-kata sebagai label negatif pada anak :
- dasar bodoh
- tidak tahu diri
- nakal/bandel
- susah dibilangin,susah diatur
- anak setan
- anak haram
- dsb

Coba sahabat perhatikan, apakah dengan memberi label negatif tersebut, anak bertambah baik perilakunya?kalaupun iya,amati apakah perilakunya yang berubah dilandasi oleh hati yang tulus?ataukah karena takut pada ancaman orang tua?apakah ia makin menunjukkan semangat belajar yang baik?atau sebaliknya?apakah ia makin menyayangi adiknya atau malah makin sering membuat jengkel adiknya?apakah si anak makin disiplin atau malah semakin agresif  (senang menjahili teman, berkelahi,dsb).Perhatikanlah anak-anak tersebut, apakah dengan memberi label, si anak malah menjadi semakin mudah diatur atau malah semakin sulit diatur. Jika yang terjadi adalah anak menunjukkan kemunduran, bukan kemajuan, berhentilah memberi label negatif mulai sekarang juga.Bantulah anak tumbuh kembang dan menjadi dirinya, tanpa harus memberikan label yang tidak baik yang malah merendahkan motivasinya.Anak adalah titipan Tuhan....didiklah di dalam ajaran Tuhan  dan berikanlah motivasi yang positif sehingga anak menunjukkan kemajuan setiap harinya.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

bagus....